Roh Kudus Dan Penciptaan

Roh Kudus Dan Penciptaan

Oleh Yolanda Kalalo-Lawton
 www.agapekasih.org

“Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Kejadian 1:2.

Ayat di atas adalah salah satu ayat yang digunakan oleh para penganut Trinitas untuk membuktikan doktrin mereka. Namun, seperti yang anda dapat baca sendiri, ayat ini sama sekali tidak mengatakan bahwa Roh Allah itu adalah Allah Roh, seorang makhluk lain yang berbeda dari Allah Bapa dan Anak. Ayat ini hanya sekedar bekata bahwa Roh Allah sedang melayang-layang di permukaan air pada saat penciptaan. Kata-kata Roh Allah mengartikan bahwa Roh itu adalah kepunyaan atau milik Allah, bukan berarti milik makhluk lain, tidak juga berarti makhluk yang lain!

Jika saja anda tidak diindoktrinasi oleh ajaran Trinitas, maka anda akan mengartikan ayat di atas sesuai dengan apa yang jelas tertulis, dan tidak akan menambahkan pengertian lain yang tidak tertulis!

Berapa makhluk yang terlibat dalam penciptaan?

“Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.” Wahyu 4:11.

Dalam Wahyu 4:11 di atas, nabi Yohanes menulis bahwa Allah Bapa adalah pencipta segala sesuatu.

“Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Kolose 1:16.

Dalam Kolose 1:16 di atas, rasul Paulus menulis bahwa segala sesuatu diciptakan dalam Kristus, oleh Kristus dan untuk Kristus.

“Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.” Mazmur 33:6.

Kata nafas dalam Mazmur 33:6 di atas berasal dari kata Ibrani Ruach(H7306) yang berarti angin, nafas, tiupan, hembusan, hidup dan roh. Kata Ibrani Ruach yang sama jugalah yang digunakan dalam Kejadian 1:2: “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Jadi, Roh Allah atau Ruach yang berarti Roh/Hidup/Nafas Allah itulah yang melayang-layang di atas permukaan air, bukan makhluk lain yang disebut Allah Roh

Tangan-Ku juga meletakkan dasar bumi, dan tangan kanan-Ku membentangkan langit. Ketika Aku menyebut namanya, semuanya bermunculan.” Yesaya 48:13. 

“Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang Israel: Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia.” Zakharia 12:1.

Dalam Yesaya 48:13 di atas, nabi Yesaya menulis bahwa bumi adalah hasil pekerjaan tangan Sang Anak. Dan nabi Zakharia dalam pasal 12:1 menulis bahwa Bapa menciptakan dengan berfirman. Jadi, Bapa berfirman, dan Firman itu (Anak-Yohanes 1:1) menciptakan dengan tangan-Nya.

Tapi hal yang paling menarik adalah; nabi Zakharia berkata bahwa roh manusia yang diciptakan Allah, diletakkan dalam diri manusia. Kata roh dalam ayat ini diterjemahkan dari kata Ibrani Ruach (H7306) yaitu kata yang sama yang diterjemahkan sebagai Roh Allah dalam Kejadian 1:2, dan nafas dalam Mazmur 33:6. Perhatikan, bahwa roh/ruach manusia itu ada dalam diri manusia, bukan makhluk lain yang berbeda. Jika roh manusia ada dalam diri manusia, mengapa Trinitas mengajarkan bahwa Roh Allah adalah makhluk lain yang berbeda dengan diri-Nya? Selain tidak ada ayat Alkitab yang mendasari ajaran ini, hal ini sangat tidak masuk akal!

Berikut adalah pengertian Ayub tentang Roh Allah sehubungan dengan nafas hidup:

“Selama nafasku masih ada padaku, dan Roh Allah masih di dalam lubang hidungku.” Ayub 27:3. 

Kata “Roh” Allah dalam Ayub 27:3 ini berasal dari kata Ibrani yang sama “Ruach” (H7306). Tentu saja Ayub tidak mengatakan bahwa makhluk lain yang disebut Allah Rohlah yang ada dalam lubang hidungnya, bukan? Ayub sekedar mengacu pada Kejadian 2:7 yang mengatakan bahwa Tuhanlah yang menghembuskan nafas hidup itu ke dalam hidung manusia saat Tuhan menciptakan manusia yang pertama (Adam).

Suara Nubuat mengatakan bahwa hanya dua makhluk yang terlibat dalam penciptaan:

Bapa dan Anak terlibat dalam pekerjaan hebat menakjubkan yang telah mereka rencanakan—menciptakan dunia.” The Spirit of Prophecy, vol. 1, Hal. 24.1 (Ellen G. White).

Saat Allah Bapa berkata dalam Kejadian 1:26: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…,” Bapa tidak sedang bercakap-cakap dengan tiga oknum Trinitas, melainkan Bapa sedang bercakap-cakap dengan sang Anak. Hal itu jelas tertulis dalam Roh Nubuat:

“Setelah bumi diciptakan, dan binatang-binatang di atasnya, Bapa dan Anak melanjutkan maksud mereka, yang telah direncakanan sebelum kejatuhan Setan, untuk menciptakan manusia dalam rupa mereka. Mereka bekerja bersama dalam penciptaan bumi dan segala sesuatu yang hidup di atasnya. Dan kemudian Allah berkata kepada Anak-Nya, “Marilah kita menjadikan manusia dalam rupa kita.” The Spirit of Prophecy, vol. 1, Hal. 24.2 (Ellen G. White).

Kesimpulan:

Roh Kudus memang terlibat dalam penciptaan, tetapi Roh Kudus itu bukan makhluk lain yang berbeda dengan Bapa dan Anak. Roh Kudus adalah nafas hidup atau ruach dari Bapa Sendiri. Dan Roh atau nafas hidup yang sama jugalah yang diwarisi oleh Anak Allah, sebab Sang Anak itu lahir dari Bapa.

 Yolanda Kalalo-Lawton
www.agapekasih.org
11 April 2020