Pelejaran 5 - Kesetaraan Bapa Dan Anak

Dari buku "Membuka Kedok" Bab 14.

Pelajaran 5

KESETARAAN BAPA DAN ANAK

 

Telah kita pelajari bahwa Yesus adalah Anak Allah karena Dia lahir/keluar dari Bapa sejak jaman kekekalan.

1.  Apakah Bapa dan Anak setara?

Filipi 2:6: “Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan...”

Dalam pelajaran ini kita akan menyelidiki tulisan-tulisan Kitab Suci untuk melihat apakah Allah menyatakan kepada kita basis kesetaraan mereka. Mengapa Bapa dan Anak setara?

 

2.      Apa yang Yesus warisi berdasarkan kelahiran Ilahi-Nya?

Ibrani 1:4 “Jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.”

Keluaran 23:20, 21 “"Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.”

Sebagai Anak Allah, Yesus mewarisi nama Bapa-Nya. Kita mengetahui bahwa Yesus adalah Malaikat yang diutus Bapa untuk menuntun bangsa Israel. Saat itu Dia sudah memiliki nama Bapa. Dengan demikian kita menyimpulkan bahwa Yesus telah mewarisi nama Bapa sebelum kelahiran-Nya di Bethlehem, yang berarti bahwa Keputeraan Yesus telah mendahului penjelmaan-Nya.

 

3.      Apakah arti “nama” itu?

Jenis/Hakikat:”Laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan.” Kejadian 5:2.

Otoritas: “Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.” Yohanes 5:43 (lihat Yohanes 10:25; Matius 21:23).

Karakter: “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.” Amsal 22:1 (lihat Pengkhotbah 7:1; Amsal 15:30).

Dengan mewarisi nama Bapa, Yesus mewarisi jenis/hakikat dari Bapa yaitu ke-Allahan atau ke-Ilahian.

 

4.  Apa pengaruhnya kenyataan ini bagi Kristus?

Ibrani 1:1-3 “Setelah pada jaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada jaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi…”

Kristus adalah gambar wujud yang sama persis dengan gambar wujud Bapa.  Dia memiliki hakikat dan hidup yang sama seperti Bapa. Keputeraan dan warisan-Nya membuat Dia berhak atau memenuhi syarat untuk menjadi:

a.  Pemilik - “Pewaris dari segala sesuatu”

b.  Pencipta - “Oleh Dia, Allah telah menjadikan semesta alam”

c.  Gambar yang setara dengan Allah - “Cahaya kemuliaan Allah, dan gambar wujud Allah”

d.  Penopang - “Menopang segala yang ada”

e.  Juruselamat - “Ia selesai mengadakan penyucian dosa…”

f.  Perantara - “Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi …”

 

5.  Apakah Alkitab menyatakan pada kita bahwa Kristus adalah gambar wujud Allah sebelum penjelmaan?

Wahyu 12:7 “Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya.”

‘Mikhael’ berarti ‘seorang yang serupa dengan Allah.’ Ayat ini lebih memperkuat bukti-bukti bahwa Yesus telah mewarisi nama tersebut sebelum masa kekekalan.

 

6.      Apa lagi yang diwarisi Kristus?

Yohanes 5:26 “Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.”

Hidup yang sama yang dimiliki Bapa, diberikan juga kepada Anak-Nya melalui warisan. Hidup ini adalah hidup kekal, hidup orisinil/asli yang akan diberikan oleh Kristus kepada siapa saja yang percaya pada-Nya. (Yohanes 17:2).

 

7.  Apakah Yesus, Seorang Makhluk Allah, patut kita muliakan dan sembah?

Ibrani 1:6,8 “Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia. Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.”

Kolose 1:19; 2:9 “Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia…” “ Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan…”

Kepenuhan Allah atau ke-Allahan, berdiam di dalam diri Anak. Dia seutuhnya adalah Allah karena Bapa-Nya adalah Allah.

 

8.      Haruskah kita menghormati Anak seperti kita menghormati Bapa?

Yohanes 5:23 “Supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.”

Kita menghormati dan menyembah Anak sama seperti Bapa. Keduanya memiliki hakikat ke-Allahan yang sama. Kita memberi kehormatan tertinggi kepada Allah ketika kita menghormati dan mengakui Anak-Nya (Filipi 2:11).

 

9.      Apakah orang-orang Yahudi mengerti bahwa Yesus mengaku Diri-Nya setara dengan Bapa?

Yohanes 5:18 “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.”

 

10.     Mengapa orang-orang Yahudi mau melontarkan batu pada Yesus?

Yohanes 10:33-36 “Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah." Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?”

Dengan mengaku sebagai Anak Allah, orang-orang Yahudi mengerti bahwa Yesus menyetarakan Diri-Nya dengan Allah.  Yesus mengerti hal ini. Kesetaraan Yesus dengan Bapa berdasarkan Keputeraan-Nya.

 

 

Klik di sini untuk Pelajaran 6