Siapa Dalam Kamu: Kristus atau Oknum Roh?

Siapa Dalam Kamu:
Kristus atau Oknum Roh?

Oleh Yolanda Kalalo-Lawton
 www.agapekasih.org

Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus di dalam kamu, adalah pengharapan akan kemuliaan!” Kolose 1:27 (diterjemahkan dari KJV).

Ayat ini diterjemahkan dari versi King James atau KJV (King James Version), sebab menurut saya, Alkitab Terjemahan Baru (TB) kurang tepat menerjemahkannya.

Berdasarkan ayat di atas, siapakah yang diam di dalam hati kita? Jawabnya jelas; Yesus Kristus sendiri, dan bukan oknum lain, bukan oknum yang disebut Allah Roh yang berbeda dengan Kristus.

Terang ini adalah terang yang tertinggi dalam pendidikan Kekristenan kita. Ini adalah doktrin dasar dan tujuan utama Injil Yesus Kristus, yang juga dikenal dengan doktrin Pembenaran Oleh Iman (POI).

Pernahkah anda mendengar ajaran yang mengatakan bahwa setelah Kristus naik ke surga, Dia mengutus seorang yang lain, yang berbeda dengan-Nya, yang disebut Allah Roh, untuk menolong kita dalam menghadapi segala cobaan Setan? Saya pribadi mengetahui bahwa umumnya kaum Trinitas mempromosikan ajaran ini.

Ayat yang sering dikutip oleh kaum Trinitas untuk membuktikan bahwa seorang lainlah yang datang setelah kenaikan Kristus, adalah Yohanes 14:16: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.” Menurut kaum Trinitas, Penolong yang lain itu bukan Kristus, tetapi oknum lain yang disebut Allah Roh. Oknum ini bukan Bapa dan juga bukan Kristus. Untuk mendalami siapakah sebenarnya Penolong yang lain yang dimaksud Yesus itu, silahkan klik tautan berikut: “Identitas Penolong Dalam Kitab Yohanes” dan “Identitas Penghibur Menurut Roh Nubuat

Simak ayat-ayat berikut:

“Pada hari itu kamu akan tahu bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku, dan Aku di dalam kamu.” Yohanes 14:20 (KJV).

“Tinggallah di dalam Aku, dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kecuali ia tinggal di dalam pokok anggur; demikian juga kamu tidak akan berbuah, kecuali kamu tinggal di dalam Aku.” Yohanes 15:4 (KJV).

Tujuan utama dari kedatangan Yesus Kristus ke dunia kita ini adalah untuk menyambung kembali saluran hidup kekal Bapa untuk dialirkan kepada manusia. Hidup kekal itu adalah nafas Bapa, atau ROH KUDUS. Saluran itu utuh dan sempurna sebelum kejatuhan Adam. Tetapi Adam dengan suka rela memilih untuk mematahkan saluran roh yang menghubungkan nafas-nya dengan Bapa. Alhasil, hidup Adam hanya mencapai 930 tahun, dan dia harus mati seperti apa yang telah dikatakan Allah (Kejadian 2:17). Setelah Adam, umur generasi manusia semakin berkurang, sebab manusia tidak mendapatkan lagi hidup kekal yang sama seperti hidup yang dimiliki oleh Bapa. Takdir manusia adalah kematian, dan tidak ada seorang makhluk ciptaan di alam semestapun yang dapat memperbaiki saluran hidup itu, kecuali seorang yang memiliki kodrat hakikat yang sama dengan Sumber kehidupan itu sendiri.

Inti terpenting bagi kita untuk dimengerti adalah; bahwa kelahiran oknum Anak itu mesti diartikan secara literal atau harafiah! Hal ini amat sangat penting dalam rencana keselamatan kita. Seorang yang dapat memperbaiki hubungan Bapa dan manusia, haruslah seorang yang memiliki hidup yang sama dengan sumber-Nya, dan dalam waktu bersamaan, Dia juga dapat mati untuk membayar harga tebusan yang tinggi dalam memenuhi tuntutan hukum Allah yang tak dapat dirubah itu. Sebagai satu-satunya Sumber kehidupan bagi seluruh alam semesta (tidak hanya planet bumi), Allah Bapa tidak dapat mati. Jika Dia, yang adalah satu-satunya sumber kehidupan dari segala yang hidup di jagad raya ini mati, maka seluruh jagad rayapun akan mati. Ibarat mata air, jika sumber mata air itu mati, maka sungai akan kering, dan segalanya juga pasti akan mati juga. Hal itu bertentangan secara langsung dengan karakter Bapa yang adil. Dia tidak dapat mengorbankan planet-planet lain yang tidak berdosa, demi menebus satu planet. Seluruh alam semesta akan lenyap jika sumber hidup itu mati!

Tetapi seorang Anak, yaitu seorang pribadi lain, bukan sebagai Sumber tetapi sebagai Saluran, yang memiliki hidup kekal yang sama dengan Sumber itu, dapat mati tanpa mengakibatkan kehancuran seluruh alam semesta. Dapatkah anda melihat betapa kompleks, betapa penting dan mendasarnya doktrin Bapa-Anak ini untuk dimengerti secara literal atau harafiah? Mengertikah anda mengapa Setan berusaha keras menolak fakta bahwa Yesus adalah Anak Bapa yang benar-benar dilahirkan? 

Yesus berkata bahwa Dialah jalan satu-satunya kepada Bapa (Yohanes 14:6). Dialah satu-satunya Imam Besar yang berdiri di antara surga dan bumi sebagai penghubung atau penyalur hidup atau roh dari Sumbernya kepada manusia. Sebab adalah benar bahwa hanya Dialah Anak yang benar-benar lahir dari Bapa. Para malaikat dan umat manusia memang juga disebut anak-anak Allah, tetapi kita semua tidak dilahirkan secara harafiah oleh Bapa. Kita adalah anak-anak Allah karena ciptaan, yang bahan baku kita manusia, berasal dari debu tanah planet bumi ini. Untuk pelajaran selanjutnya, silahkan tekan tautan beriktut “Kristus Dilahirkan Bukan Diciptakan.”

“Melihat bahwa kita mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab kita tidak punya seorang Imam Besar yang tidak dapat merasakan kelemahan-kelemahan kita; tetapi dalam semua hal, Ia telah dicobai sama seperti kita, namun tanpa berbuat dosa.” Ibrani 4:14-15 (KJV).

“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian datang menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima belas kasihan, dan menemukan rahmat untuk mendapat pertolongan pada saat yang dibutuhkan.” Ibrani 4:16 (KJV).

Dapatkah anda melihat bahwa Imam Besar, Yesus - Anak Allah itu adalah satu-satunya makhluk yang sanggup memberi pertolongan yang kita butuhkan untuk melawan kuasa Setan? Tidak ada makhluk lain yang sanggup menjadi penolong kita, sebab salah satu syarat untuk menjadi seorang penolong yang berkualifikasi untuk menolong manusia yang perlu ditolong, adalah bahwa orang itu sudah mengalami penderitaan hidup yang sama seperti yang dialami manusia. Makhluk lain tidak dapat menolong kita, tidak akan dapat mengerti penderitaan dan pecobaan kita. Hanya Yesus yang mengalami sendiri, Dialah yang mengerti penderitaan kita, dan bahkan berhasil sebagai Pemenang. Dia telah dicobai dari semua poin, tetapi dia tetap tidak berdosa! Seorang makhluk lain yang tidak mengerti pederitaan kita dan tidak pernah mengalahkan Setan, tidak berkualifikasi untuk menjadi penolong atau penghibur manusia.

“Dan adakah persamaan antara bait Allah dengan berhala? Karena kamu adalah bait dari Allah yang hidup seperti yang telah difirmankan Allah: "Aku akan diam di dalam mereka, dan berjalan di dalam mereka; dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.” 2 Korintus 6:16 (KJV)

Allah ingin sekali bertakhta di dalam tubuh, jiwa dan pikiran manusia. Dia ingin menjadikan kita sebagai kaabah-Nya yang hidup agar saluran Roh Kudus-Nya yang diputuskan oleh Adam itu dapat tersambung kembali. Inilah misi utama Kristus; Dialah satu-satunya Imam Besar, Mediator, Penghubung, Saluran, Jalan, Penolong, Penghibur itu, satu-satunya yang sanggup memulihkan hubungan yang retak antara Allah Bapa dan manusia. Tidak ada oknum yang lain! Hanya dalam Kristus, Roh Kudus itu dapat dialirkan dari Bapa dan dipancarkan kepada setiap manusia yang percaya pada Anak. Jika kita tinggal di dalam Dia, dan Dia di dalam kita, Dia dan Bapa akan bertakhta di dalam kita. Dan oleh sebab Dia terlahir dari dalam Bapa, Dia mewarisi hidup kekal yang sama, Roh Kudus yang sama dengan Bapa. Demikianlah mereka dapat menjadi satu; “Aku dan Bapa adalah Satu” (Yohanes 10:30), sebab mereka mempunyai ikatan hidup kekal atau Roh Kudus yang sama (Efesus 2:18, 4:4). Kita juga dapat dipersatukan dengan Bapa di dalam Yesus (1 Korintus 6:17, 12:13, Efesus 2:18). Tetapi hanya apabila Roh Kristus ada di dalam kita, maka kita dapat disebut anak-anak Bapa. Jika kamu berpikir bahwa roh lain yang berbeda dari Kristuslah yang ada di dalam kamu, maka kamu tidak dapat disebut anak-anak Allah.

“Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.” Roma 8:9 (TB).

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” 1 Korintus 3:16 (TB).

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” 1 Korintus 6:19 (TB).

“Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.” 2 Korintus 13:5 (TB).

Perhatikan ajaran Rasul Paulus tentang persamaan Roh Kudus dan Kristus. Dalam 1 Korintus 6:19, dia mengatakan bahwa Roh Kudus diam di dalam kamu. Dan dalam 2 Korintus 13:5 dia menerangkan selanjutya bahwa Roh Kudus itu adalah Kristus Yesus. Bukan makhluk lain yang berbeda. 

“Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.” Galatia 4:19 (TB). 

“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” Wahyu 3:20. (TB)

Bayangkan skenario berikut: Yesus sedang berdiri dan mengetuk di pintu hati kita dan menunggu kita untuk membukakan pintu bagi-Nya. Tetapi pintu hati kita itu tidak dapat kita buka sebab kita sedang menunggu dan mengharapkan kedatangan seorang lain yaitu Allah Roh yang kalau dipikir-pikir tidak kita kenal, tetapi karena kata pendeta begitu dan organisasi kita juga bilang begitu, maka itulah kebenaran yang kita percayai. Dan pintu hati kita itu tidak akan pernah dapat terbuka untuk Yesus, sebab Yesus tidak akan pernah memaksakan kehendak-Nya jika kita tidak mengharapkan-Nya. Tragis sekali! Hanya orang yang percaya kepada Anak lahir Bapa itulah yang akan memiliki hidup atau roh yang kekal (Yohanes 3:16).

Mengajarkan bahwa Roh Kudus itu adalah oknum berbeda dengan Kristus, adalah tipuan halus yang melemahkan iman kita. Bila kita tau pasti bahwa Kristuslah Penghibur kita kala kita sedih, bila kita tahu pasti bahwa Kristuslah Penolong kita kala kita butuh seorang penolong, bila kita tahu pasti bahwa Kristus sudah mengalahkan Setan, maka kita akan memiliki senjata iman yang lengkap, dan kita akan lebih berani dan berkuasa melawan segala cobaan Setan, sebab kita yakin bahwa Kristus di dalam kita, adalah jaminan kemenangan yang pasti.

 

 Yolanda Kalalo-Lawton
www.agapekasih.org
03 April 2021