Mengapa Saya Meninggalkan Iman Trinitas

Mengapa Saya Meninggalkan Iman Trinitas

Oleh Yolanda Kalalo-Lawton
 www.agapekasih.org

Sebagai seorang yang lahir dalam keluarga pendeta Advent (Gereja MAHK) yang sebagian besar masa sekolah dihabiskan di sekolah Advent, saya tidak pernah mempertanyakan semua doktrin yang ditanamkan pada diri saya sejak kecil, termasuk doktrin Trinitas. Semua yang diajarkan almarhum ayah saya, guru-guru dan dosen-dosen yang mengajar saya, pasti benar. Begitulah pikiran saya.

Pemikiran naif yang sama inilah yang membalut pikiran setiap umat percaya saat ini. Jika mereka ditantang untuk berpikiran terbuka dalam mempelajari Alkitab, dan jika yang tertulis dalam Alkitab berbeda dengan pemahaman mereka, otak mereka secara otomatis langsung tertutup, merasa puas dengan ajaran pendeta favoritnya. Dengan demikian, Roh Kudus tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk menerangkan apa yang tertulis dalam Alkitab.

Hal ini mengingatkan kita kepada bangsa Israel badani. Memang benar bahwa mereka adalah bangsa pilihan sama seperti pergerakan Advent mula-mula yang bagi umat Advent dipercayai sebagai bangsa Israel rohani, tetapi mereka menutup mata pada kenyataan yang terjadi kepada bangsa Israel badani tersebut, dimana berulang kali mereka meninggalkan penyembahan Allah Yang Esa dan menyembah ilah-ilah lain! Inilah yang sedang terjadi dalam organisasi Advent saat ini. Mereka meninggalkan iman para perintis mereka, dan menggenapi nubuatan gereja suam-suam kuku, Gereja Laodekia!

Ada banyak alasan mengapa saya tidak lagi mempercayai doktrin Trinitas yang saya uraikan sebagai berikut:

 1. Tidak Sesuai Alkitab

Definisi Trinitas dari GMAHK moderen adalah: “Ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, suatu kesatuan dari tiga Pribadi yang kekal. Allah itu abadi Mahakuasa, Mahatahu, lebih dari segalanya dan hadir di mana-mana. Allah itu tidak terbatas dan lebih dari pemahaman manusia, namun dikenal melalui pernyataan diriNya. Dia itu layak disembah, dipuja dan dilayani selama-lamanya oleh segenap ciptaan. (Ul. 6:4; Mat.28:19; 2Kor.13:14; Ef. 4:4-6; 1Ptr.1:2; 1Tim.1:17; Why.14:7).”

Sumber: https://agamaslapur2.blogspot.com/2016/06/uraian-ringkas-28-doktrin-dasar.html

Saya mengajak anda untuk membaca ayat-ayat yang tercantum di atas, untuk melihat apakah benar ayat-ayat itu mengajarkan definisi Trinitas itu sendiri:

Ulangan 6:4 – “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Matius 28:19 – “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”

2 Korintus 13:14 – “(13-13) Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”

Efesus 4:4-6 – “Satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, (5) satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, (6) satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.”

1 Petrus 1:2 – “Yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.”

1 Timotius 1:17 – “Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.”

Wahyu 14:7 – “Dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”

Jika anda jujur, anda akan setuju dengan saya, bahwa tidak satupun ayat di atas yang menyokong kalimat utama dan yang merupakan pokok penting dari doktrin Trinitas (yang dicetak tebal berikut) yaitu: Ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, suatu kesatuan dari tiga Pribadi yang kekal dst. Benar, bahwa Allah itu Esa, Kekal, Mahakuasa, Mahatahu, Mahahadir dan patut disembah, juga benar bahwa ayat-ayat tersebut mengatakan Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, tetapi ayat-ayat tersebut tidak mengajarkan bahwa Allah adalah kesatuan dari tiga Pribadi. Silahkan baca ayat-ayat tersebut berulang kali sambil berdoa.

Siapa Allah Yang Esa menurut Alkitab?

1 Korintus 8-6 - “Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.”

Yohanes 17: 3 – “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”

Markus 12:30 & 32 – “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. (32) Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.”

Efesus 4:6 – “Satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.”

1 Timotius 2:5 – “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus

Keluaran 20:5 – “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.”

Jelas dikatakan bahwa Allah yang Esa itu bukan suatu kesatuan dari tiga pribadi, melainkan hanya Allah Bapalah yang disebut Allah yang Esa. Doktrin ini dipercayai oleh semua bangsa Israel. Mereka menganggap bahwa allah Trinitas adalah ilah-ilah lain,  sebab itulah yang dipercayai mereka sejak Abraham dipanggil Allah, dan Allah Esa yang sama itulah yang berbicara kepada mereka di gunung Sinai dan menulis 10 hukum dengan jariNya Sendiri, “Aku,Tuhan Allahmu.” Perhatikan, Allah tidak berkata, “Kami, Tuhan Allahmu.” Tetapi Dia menggunakan kata ganti orang “Aku,” yang membuktikan bahwa hanya ada satu Pribadi yang disebut Allah yang Esa, yaitu Allah Bapa. Dialah satu-satunya sumber kehidupan. Sumber kehidupan itu tidak terdiri dari tiga oknum yang secara misterius disebut sama kekal atau satu allah seperti ajaran Trinitas.

Bahkan ratusan tahun kemudian, Yesus tetap mengajarkan hal yang sama, yang diucapkanNya sendiri dalam Yohanes 17:3 - Allah Bapalah satu-satunya Allah yang benar, dan mengetahui kebenaran ini, adalah masalah hidup dan mati.

Apakah saya percaya bahwa Roh Kudus adalah Allah? Tentu saja! Saya percaya Roh Kudus adalah Roh Kudus Allah, saya menolak doktrin Trinitas yang mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah Allah Roh. Silahkan tekan tautan berikut jika anda ingin mengetahui identitas Roh Kudus sesuai Alkitab: https://www.agapekasih.org/roh-kudus.

Apakah saya percaya bahwa Yesus adalah Allah? Tentu saja! Saya percaya Yesus adalah Anak Allah, tetapi saya menolak ajaran Trinitas yang menyebutnya dengan Allah Anak. Untuk pelajaran mendalam tentang KeIlahian Yesus Kristus sesuai Alkitab, silahkan tekan tautan berikut: https://www.agapekasih.org/kodrat-kristus.

2. Tidak Sesuai Pekabaran Tiga Malaikat

Seruan malaikat pertama dari pekabaran tiga malaikat dalam Kitab Wahyu berbunyi demikian, “Dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.” Wahyu 14:7.

Frase “Takutlah Allah dan muliakan Dia,” adalah bukti lain bahwa Allah yang Esa itu berarti hanya Satu Pribadi, kata ganti tunggal “Dia” jelas bukan kata jamak “Mereka atau kami.”

Identitas Allah yang kita sembah menurut malaikat ketiga itulah yang menentukan siapa Allah yang kita sembah.

3. Menggenapi Nubuatan Lusifer

Yesaya 14:13-14 – “Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. (14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!”

Doktrin Trinitas mengabulkan keinginan Lusifer untuk menjadi sejajar, sama kekal dengan Yang Mahatinggi. Hal ini jelas-jelas adalah pelanggaran hukum pertama yang mengatakan, “(2) Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. (3) Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Keluaran 20:2-3.

Seperti yang telah saya singgung di atas, dengan tanganNya sendiri, Allah menulis Sepuluh Hukum, dan Dia secara tegas dan jelas memilih kata tunggal “Aku” dan bukan jamak “Kami” atau kata majemuk yang menunjukkan suatu “kesatuan dari tiga pribadi.”

4. Menciptakan Ilah Lain yang Misterius

Saya sering mendengar dari para ahli teolog Advent moderen, bahwa Allah itu tidak dapat dimengerti oleh manusia; Allah itu adalah misteri atau rahasia. Mereka katakan Allah itu misterius sebab mereka tidak dapat menerangkan bagaimana tiga pribadi Allah yang secara individu berbeda atau terpisah, tetapi disebut satu Allah dan jelas tidak ada satupun ayat Alkitab yang menyokong teori ini. Tetapi mereka ahli dalam memutarbalikkan Alkitab. Ayat berikut dikutip untuk menunjang doktrin Trinitas mereka:

Ulangan 29:29 – “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.”

Tetapi jika kita membaca konteks Ulangan 29, Allah malah murka kepada bangsa Israel sebab mereka menyembah ilah lain yang tidak mereka kenal. Ayat ini tidak mengatakan bahwa identitas Allah itu tidak dapat dimengerti. Silahkan baca ayat 3 ayat sebelumnya:

Ulangan 29:26 - “Dan sebab mereka itu sudah pergi berbakti kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, yakni allah yang tidak dikenal mereka dan yang tidak diberikan TUHAN kepada mereka sebagai bagiannya.

Ayat lain yang sering diputarbalikkan adalah:

Yesaya 55:8 – “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.”

Tetapi jika kita melihat konteks Yesaya 55, dua ayat sebelumnya, Yesaya menjelaskan bahwa jika kita mencari Allah, kita dapat menemukanNya.

Yesaya 55:6 – “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!

Allah orang kafirlah yang karakternya misterius dan tidak dapat dimengerti:

Kisah 17:23 – “Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.”

Wahyu 17:5 – “Pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.”

Allah Alkitab adalah Allah yang punya identitas jelas. Identitas ini adalah karakterNya, dan Dia ingin agar kita mengenalNya secara pribadi. Jika kita berpikir bahwa identitas Allah itu adalah misteri, maka kita adalah umat-umat yang bodoh menurut ayat-ayat berikut:

Yeremiah 4:22 – “Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu.”

Yesaya 19:21 – “TUHAN akan menyatakan diri kepada orang Mesir, dan orang Mesir akan mengenal TUHAN pada waktu itu; mereka akan beribadah dengan korban sembelihan dan korban sajian, dan mereka akan bernazar kepada TUHAN serta membayar nazar itu.”

Mazmur 103:7 – “Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.”

Ibrani 8:11 – “Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.”

Benar bahwa hakikat Allah dan cara kerja Roh Kudus tidak dapat kita mengerti, tetapi identitas dan karakter Allah jelas tertulis dalam Alkitab, sama sekali bukan rahasia.

5. Tidak Sesuai Misi Kristus & Doktrin Pembenaran Oleh Iman.

Hal yang rahasia atau misteri sesuai dengan Alkitab, adalah misi Kristus dan tugasNya sebagai imam besar, dalam usahaNya untuk mempersatukan kembali seluruh umat manusia dengan BapaNya. Inilah misteri sesuai ajaran Alkitab dan misteri ini bukan tenang identitasNya. Setelah Yesus Kristus naik ke surga, Alkitab menulis bahwa misteri/rahasia ini mulai dinyatakan kepada umat manusia:

Kolose 1:27 – “Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa yang lain, yaitu: Kristus diam di dalam kamu, adalah pengharapan akan kemuliaan!” (KJV)

Rasul Paulus dalam ayat di atas mengatakan bahwa Kristus datang sebagai Roh untuk diam dalam hati setiap orang percaya, baik orang Yahudi atau bangsa-bangsa lain yang sebelumnya dianggap bangsa kafir atau bangsa tidak bersunat oleh bangsa Yahudi. Inilah yang disebut misteri sesuai Alkitab. Tetapi misteri ini sedang diungkapkan bagi kita semua, baik bagi bangsa Yahudi juga bangsa-bangsa lain.

Namun Trinitas mengajarkan bahwa pribadi yang diam di dalam kita adalah orang lain yang disebut Allah Roh, dan bukan Kristus. Kata mereka, Roh Kudus yang mereka sebut Allah Roh, adalah seorang pribadi yang berbeda dengan Kristus dan Bapa. Dialah yang berkerja di dalam hati kita saat ini, sementara Kristus menyelesaikan pekerjaanNya di bilik yang Maha Suci di surga. Tetapi Alkitab berulang kali mengatakan bahwa Kristuslah yang datang untuk tinggal di dalam hati kita dalam bentuk Roh setelah tubuh manusiaNya dipermuliakan. Roh Kristus yangn dipermuliakan itu, disebut Roh Kudus:

Roma 8:9 – “Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.”

1 Petrus 1:11 – “Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.”

2 Korintus 3:17 – “Sebab Tuhan adalah Roh itu; dan di mana ada Roh Tuhan, di situ ada kemerdekaan.” (Diterjemahkan dari KJV).

Roh Kudus Kristus itulah yang mempersatukan tujuan, pikiran dan kepribadian/karakter Bapa dan Anak sehingga keduaNya disebut satu. Roh Kudus yang sama itu juga yang mempersatukan umat manusia kembali dengan Bapa melalui perkerjaan perantaraan Kristus.

1 Korintus 6:17 – “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.”

1 Korintus 12:13 – “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.”

Efesus 2:18 - “Karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.”

6. Tidak Sesuai Dengan Pekabaran Tiga Malaikat

Dalam kitab Wahyu, kita membaca tentang pekabaran tiga malaikat. Pekabaran malaikat pertama adalah tentang pentingnya menyembah Allah yang benar:

Wahyu 14:7 – “Dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”

Perhatikan bahwa Allah yang harus disembah itu diidentifikasikan dengan kata ganti orang tunggal “Dia” dan bukan kata jamak “mereka” seperti ajaran Tritunggal/Trinitas. Dapatkah anda melihat betapa pentingnya mengetahui siapa Allah Alkitab yang harus kita sembah? Ini akan menjadi ujian kita semua yang hidup di akhir zaman.

7. Trinitas Ajarkan Yesus Bukan Anak Allah Sebenarnya

Ayat terkenal tentang kasih Allah yang besar bagi kita, terdapat dalam buku Yohanes:

Yohanes 3:16 – “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak lahir-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Diterjemahkan dari KJV).

Ayat di atas mengatakan bahwa kasih Allah itu dinyatakan dalam pemberian-Nya yang paling berharga yaitu; menyerahkan Anak kandung semata wayangNya untuk mati bagi kita. Dapatkah anda bayangkan betapa berat hati Sang Bapa yang harus menyaksikan Anak yang benar-benar lahir dariNya itu mati tersiksa demi dosa orang lain? Tetapi Trinitas mengajarkan bahwa Bapa tidak pernah mengirimkan Anak kandungNya, melainakan mengirimkan salah satu rekan kerjaNya, dan rekanNya itu datang untuk bersandiwara, memainkan peran sebagai Allah Anak. Dia hanya dijuluki sebagai Anak Allah dalam rencana keselamatan manusia. Dengan kata lain, Anak Allah itu hanyalah metafora belaka. Tidak percaya? Silahkan baca sendiri kutipan-kutipan berikut dan renungkan:

“Kelima, gambaran Bapa-Anak tidak bisa secara harafiah diaplikasikan pada hubungan Bapa-Anak dalam ke-Allahan. Anak bukan dalam arti nyata, sebagai Anak Bapa secara harafiah. Sebab seorang anak dalam arti nyata memiliki permulaan, tetapi dalam ke-Allahan Anak adalah kekal.  Istilah “Anak” dianggap sebagai kiasan/metafora apabila diaplikasikan kepada ke-Allahan…” Adventist Worlds, November 2015 (What does the Bible mean when it refers to Jesus as “the Son of God”) juga dipublikasikan di website dari the Biblical Research Institute:  https://www.adventistbiblicalresearch.org/es/node/1185

“Kristus selamanya telah menjadi Anak Allah; dan tidak pernah dalam suatu saatpun Dia berasal/muncul dari Bapa.  Kalimat ini nampaknya menyelesaikan semua masalah tentang Keputeraan Kristus.”  (Defending the Godhead, oleh Vance Ferrel, Hal. 17 (pengarang/pendeta Advent independen).

Hubungan Bapa-Anak dalam ke-Allahan haruslah dimengerti dalam arti kiasan, bukan dalam arti nyata.”  (Max Hatton, pensiunan pendeta Advent, Understanding the Trinity, hal. 97).

Untuk pelajaran mendalam, baca “Kristus Dilahirkan Bukan Diciptakan”, “Diperanakkan” & “Kasih Allah Sedang Diadili”.

8. Trinitas Ajarkan bahwa Yesus Tidak Mati

Oleh sebab doktrin Trinitas mengajarkan bahwa Yesus Kristu adalah Allah Anak yang sama kekal dan sama-sama disebut sumber kehidupan, maka wajarlah mereka mengajarkan bahwa Dia sebenarnya tidak mati waktu Dia disalibkan, sebab Allah tidak dapat mati (1 Timotius 6:16).

Mereka mengajarkan bahwa hanyalah kemanusiaan Kristus yang mati, tetapi KeIlahi-Nya tidak mati. Sebagai informasi, ajaran ini adalah ajaran kekekalan roh orang mati, yang disebut juga spiritisme. KeIlahian Kristus itu adalah RohNya. Jika hanya tubuhNya yang mati, maka RohNya melayang-layang dan tidak pernah mati!

Hal lain yang harus dipahami adalah, jika hanya kemanusiaan Kristus yang mati, maka pengorbanan Kristus itu bukanlah pengorbanan seorang Ilahi, tetapi hanyalah pengorbanan sorang manusia. Doktrin ini sangat bertentangan dengan Alkitab, sebab kita tahu bahwa malaikatpun tidak dapat menebus umat manusia, sebab malaikat itu sendiri hanyalah makhluk ciptaan, apalagi manusia!

Yesus sendiri berkata: “Aku adalah Dia Yang hidup, dan Yang telah mati; namun lihatlah, Aku hidup untuk selama-lamanya, Amin; dan memiliki segala kunci neraka dan kematian.” (Wahyu 1:18 diterjemahkan dari KJV).

Yesus Kristus memiliki kunci kematian oleh sebab Dia benar-benar mengalami kematian itu, dan mengalahkannya dalam kebangkitan-Nya. Jika Dia tidak benar-benar mati, Dia tidak akan pernah memiliki kunci kematian, sebab itu adalah pelanggaran hukum Allah Sendiri. Roma 6:23 berkata; “Upah dosa ialah maut.” Jika Yesus Kristus sebagai Allah Anak tidak mati, hanya Anak Manusia saja yang mati, maka dosa-dosa kita tidak pernah ditebus, sebab hukum Allah tidak pernah digenapi! Bukti bahwa Trinitas mengajarkan Yesus Kristus tidak mati, diajarkan oleh para teolog Advent saat ini. Silahkan tekan tautan berikut: https://youtu.be/QSCI0bkyfHg.

Untuk pelajaran selanjutnya tentang topik ini, silahkan baca buku: “Kasih Allah Sedang Diadili,” halaman 20-25.

9. Tidak Sesuai Roh Nubuat

Ny. Ellen White yang dipercaya sebagai utusan Allah oleh para anggota Advent, tidak pernah menggunakan istilah “Trinitas” dalam semua tulisannya.

Para ahli teolog Trinitas Advent, sengaja atau tidak, telah menyalah tafsirkan tulisan Ny. White, sama halnya ketika mereka memutarbalikkan Alkitab.

Berikut adalah salah satu contoh kutipan Ny. White yang selalu disalah-gunakan:

Ada tiga Pribadi yang hidup dari trio surgawi; dalam nama tiga kuasa besar ini – Bapa, Anak, dan Roh Kudus—mereka yang menerima Kristus melalui iman yang hidup, dibaptiskan, dan kuasa-kuasa ini akan bekerja sama dengan pelaku-pelaku taat surga dalam usaha mereka untuk menghidupkan kehidupan baru dalam Kristus.” Ellen G. White, Special Testimonies, Seri B, No. 7, Hal. 62,63, 1905 (Evangelisasi, Hal. 614,615).

Membaca kutipan di atas, para penganut Trinitas lagsung berkata bahwa tulisan di atas mendukung doktrin mereka. Benarkah demikian?

Pertama-tama, kita harus ingat bahwa saat Ny. White menulis tulisan di atas, seluruh denominasi Gereja MAHK adalah non-Trinitas. Hal ini dibuktikan dengan “Pernyataan Iman” yang diterbitkan setiap tahun  sampai tahun 1914, hanya beberapa bulan sebelum Ny. White meninggal pada tanggal 16 Juli 1915. Silahkan baca sendiri apa yang dipercayai oleh para pionir di: (https://documents.adventistarchives.org/Yearbooks/YB1914.pdf),

Kedua, kita harus membandingkan tulisan Ny. White dengan tulisan beliau sendiri. Jangan sekali-kali membandingkan tulisannya dengan pengertian kita sendiri. Menurut beliau, siapakah Roh Kudus itu?


“Kristus mengatakan pada kita bahwa Roh Kudus adalah Penolong, dan Penolong itu adalah Roh Kudus, ‘Roh kebenaran, yang Bapa akan kirimkan dalam nama-Ku.’ … ini mengacu pada Kemahahadiran Roh Kristus, yang disebut Penolong.” (E.G. White, Manurscript Releases Vol. 14, Hal. 179).

“Terhalang oleh kemanusiaan, Kristus tidak dapat hadir di setiap tempat secara pribadi; oleh sebab itu adalah semata-mata untuk keuntungan mereka bahwa Dia harus meninggalkan mereka, pergi kepada Bapa-Nya, dan mengirimkan Roh Kudus sebagai penerus-Nya di bumi. Roh Kudus itu adalah Diri-Nya Sendiri terlepas dari kepribadian kemanusiaan dan bebas daripadanya.  Dia akan mewakili Diri-Nya Sendiri hadir di semua tempat melalui Roh Kudus, sebagai Yang Hadir Di Mana-Mana (Omnipresent).” (E.G. White, Manuscript Releases Vol. 14, Hal. 23).

Roh Kudus adalah Roh Kristus (E.G. White, 14 MR, hal. 84, par. 3).

Jelas bahwa Roh Kudus itu adalah KeIlahian Kristus Sendiri, yang Mahahadir, dan diam di hati kita. Adalah benar bahwa Roh Kudus dapat beroperasi secara independen, tetap Roh Kudus itu bukan oknum yang lain dan terpisah di samping Bapa dan Kristus seperti ajaran Trinitas.

Untuk pelajaran selanjutnya tentang topik ini, silahkan baca buku: “Mencocokkan Kutipan-Kutipan Roh Nubuat.”

10. Tidak Sesuai Sejarah yang Benar

Banyak orang tidak menyadari bahwa sistim kepausan telah berupaya untuk merubah sejarah yang benar dengan membakar Alkitab dan banyak buku sejarah yang lain, di antaranya adalah buku-buku dari Arius yang dengan gigih menentang doktrin Trinitas. Sistim ini juga melarang bahkan dengan kejam menghukum mereka yang berani membaca Alkitab dan menyebarkan kebenaran Allah. Allah telah mengizinkan mereka memalsukan sejarah dan Alkitab, ini terbukti dengan banyaknya salinan atau versi sejarah dan Alkitab, namun, dari zaman ke zaman, Allah selalu memiliki umat sisa yang setia, yang menjadi saluran dimana Allah dapat melestarikan kebenaranNya.

Sesuai sejarah, sistem Kepausan melalui Kaisar Constantine, memaksakan doktrin Trinitas untuk dipercayai sebagai doktrin Kristen pada tahun 325 Sesudah Masehi. Mereka menghukum dan membunuh mereka yang tidak percaya pada Trinitas. Ini adalah sejarah yang terbukti benar. Untuk pelajaran selanjutnya, silahkan baca artikel-artikel berikut: Sejarah Singkat Doktrin Trinitas, Penyerangan Atas Fondasi Kekristenan, Sejarah Singkat Masuknya Doktrin Trinitas Ke Dalam Gereja MAHK dan Kronologi Perubahan Dalam Gereja MAHK.

Penutup

Semua yang saya imani, tertulis jelas dalam Alkitab. Prinsip saya adalah, jika suatu doktrin tidak jelas tertulis dalam Alkitab, maka doktrin itu hanyalah interpretasi manusia. Non-Trinitas bukan berarti tidak percaya pada Roh Kudus atau tidak percaya bahwa Yesus Kristus juga adalah Allah.

Saya tidak percaya pada teori non-Trinitas Modalisme (Sabellianisme) yang juga disebut teori “Yesus Saja.” Saya juga tidak mendukung teori Unitarianisme.

Saya percaya bahwa Allah Bapa adalah sumber segala sesuatu (1 Korintus 8-6). Hanya Dialah Allah Esa yang benar (Ulangan 6:4, Yohanes 17:3). Yesus Kristus adalah Anak yang benar-benar lahir dari Bapa (1 Yohanes 3:16, 3:18, Mazmur 2:7). Sebab itu, secara alamiah Dia mewarisi hakikat KeAllahan Bapa, dan patut disembah sama seperti Bapa. KeIlahian Kristus tidak terpisah dari Bapa,sebab KeIlahianNya itu bersumber dari Bapa. Dia adalah Anak Allah dan bukan Allah Anak. Roh Kudus adalah Roh Bapa Yang Mahakudus, Mahakekal, Mahakuasa dan Mahahadir, yang oleh Bapa dikaruniakanNya Roh yang sama kepada AnakNya secara penuh (Yohanes 3:34). Roh Kudus adalah Roh Allah dan bukan Allah Roh. Roh Kudus itulah yang membuat Bapa dan Anak menjadi ESA. Apabila kita percaya pada Anak Allah dan dibaptiskan dalam namaNya, Roh Kudus yang sama yang diam dalam Kristus, akan diam juga dalam kita, dan kita menjadi satu roh dengan Bapa dan Anak (Efesus 2:18, 4:4, 1 Korintus 6:17, 12:13).

 Yolanda Kalalo-Lawton
www.agapekasih.org