Buku "Kerinduan Segala Zaman" Ajarkan Trinitas?

Buku “Kerinduan Segala Zaman”
Ajarkan Trinitas?

oleh: Yolanda Kalalo-Lawton
www.agapekasih.org


Para teolog Advent moderen mengatakan bahwa Ny. White menjadi pro-Trinitas saat menulis buku Kerinduan Segala Zaman (Desire of Ages). Apakah benar? Mari kita simak bersama.

Pernyataan bahwa Ny. White mengajarkan doktrin Trinitas, pada umumnya berdasarkan pada dua kutipan berikut:

  1. “Yesus menyatakan, ‘Aku adalah kebangkitan dan hidup.’ Dalam Kristus adalah hidup, asli, tidak dipinjamkan, tanpa asal. ‘Dia yang memiliki Anak memiliki hidup.’ Ke-Ilahian Kristus adalah jaminan bagi orang percaya akan hidup kekal itu.” (DA hal. 530, par. 3).

  2. “Kuasa jahat itu telah diperkuat untuk berabad-abad lamanya, dan penyerahan umat manusia kepada tawanan setan ini sangat menakjubkan. Dosa dapat dilawan dan dikalahkan hanya melalui agen perkasa yang kuat dari Pribadi Ketiga dalam Ke-Allahan, yang akan datang dengan kekuatan yang tidak dimodifikasi, tetapi dalam kepenuhan kuasa Ilahi.” (DA hal. 671 par.2).

Catatan: 2 kutipan di atas adalah terjemahan saya langsung dari bahasa asli Ny. White. Untuk pendalaman, baca buku terjemahan IPH secara keseluruhan: “Kerinduan Segala Zaman Jilid 1” dan “Kerinduan Segala Zaman Jilid 2”.

Keterangan Kutipan #1

Menurut para teolog, poin 1 terutama kata-kata yang bertulisan tebal, menunjukkan bahwa Kristus mempunyai hidup sendiri, tidak berasal dari siapapun. Dengan kata lain, hidup Kristus tidak berasal dari Bapa. Apakah ini yang dimaksudkan oleh Ny. White? Anda diajak untuk membaca tulisan beliau dari buku yang sama:

 “Tapi berbalik dari semua perwakilan yang lebih rendah, kita melihat Allah dalam Yesus. Dengan memandang Yesus, kita melihat kemuliaan Allah kita yang untuk dibagikan (kepada kita). “Aku tidak melakukan apapun dari diri-Ku Sendiri,” kata Kristus; “Bapa yang hidup yang telah mengirimkan Aku, Aku hidup oleh Bapa.” “Aku tidak mencari kemuliaan-Ku Sendiri, tetapi kemuliaan Dia yang telah mengirimkan Aku.” (Yohanes 8:28; 6:57; 8:50; 7:18). Dalam kata-kata ini, terdapat prinsip agung yaitu hukum kehidupan bagi alam semesta. Segala sesuatu Kristus terima dari Allah, tetapi Dia menerimanya untuk diberikan. Demikian juga di pelataran surgawi, dalam misi-Nya untuk semua makhluk ciptaan: melalui Anak yang dikasihi itu, hidup Bapa mengalir keluar untuk semua; dan melalui Anak hidup itu mengalir kembali, dalam pujian-pujian dan pelayanan yang penuh kegembiraan--aliran kasih kepada Sumber dari segala sesuatu itu. Dan oleh karena itu, melalui Kristus, lingkaran kemurahan itu menjadi lengkap, mewakili karakter dari Pemberi Yang Agung itu, hukum kehidupan.” (DA hal. 21. Par. 2).

Dari kutipan ini, Ny. White mengajarkan bahwa hukum kehidupan itu adalah karakter Bapa. Yesus Kristus adalah penyalur atau mediator atau penyalur karakter (hidup) Bapa kepada manusia. Kristus MENERIMA segala sesuatu termasuk hidup-Nya, dari Bapa.

Sebagian besar tulisan dalam Buku “Kerinduan Segala Zaman” adalah kumpulan tulisan-tulisan sebelumnya dari Ny. White, dikumpulkan dan diedit oleh sekretaris beliau bernama Marian Davis. Dalam Majalah “The Signs of the Times” tertanggal 8 April 1987, par. 2, kata-kata yang sama ini beliau tuliskan sebagai berikut:

 “Dalam Dia ada hidup; dan hidup itu adalah terang bagi manusia” (Yohanes 1:4).  Bukan terang secara fisik yang dimaksudkan di sini, tetapi hidup yang kekal, hidup yang khusus/khas milik Allah. Firman itu yang ada bersama Bapa, dan adalah Allah, memiliki hidup ini. Hidup fisik adalah sesuatu yang diterima oleh setiap individu. Hidup ini bukan hidup yang kekal atau abadi, karena Allah, Pemberi hidup itu mengambilnya kembali. Manusia tidak memiliki kontrol atas hidupnya. Tapi hidup dari Kristus tidak dipinjamkan. Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil hidup ini dari-Nya. “Aku memberikannya menurut kehendak-Ku Sendiri” (Yohanes 10:19), kata-Nya. Dalam Dia ada hidup, asli, tidak dipinjamkan, tanpa asal. Hidup ini tidak ada dalam manusia. Dia (manusia) dapat memilikinya hanya melalui Kristus. Dia tidak mendapatkannya sebagai upah dari usahanya. Hidup (Kristus) ini diberikan kepadanya sebagai pemberian cuma-cuma bila dia percaya pada Yesus sebagai Juruselamatnya. “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3).  Inilah sumber hidup yang terbuka bagi dunia.” (E.G. White, The Signs of the Times, 8 April 1897) (Dicetak juga dalam Selected Messages, Buku 1, Hal. 296, 297).

Dari kutipan di atas, Ny. White menjelaskan maksud beliau dengan kalimat: hidup asli, tidak dipinjamkan dan tanpa asal itu, berarti: Hidup itu bukan hidup manusia, tapi hidup Ilahi yaitu hidup yang kekal. Manusia juga dapat mewarisi hidup yang sama itu, yaitu hidup kekal, seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.

Dengan membandingkan tulisan Ny. White dengan Ny. White, kita dapat melihat bahwa Hidup kekal, yaitu hidup Allah sama dengan hidup yang asli, tidak dipinjamkan dan tanpa asal. Kutipan ini tidak dimaksudkan untuk mengajarkan ajaran Trinitas, yang menjadikan Yesus sebagai Allah Anak yang hidup-Nya mandiri dan tidak lahir dari Bapa! (Untuk pendalaman tentang perbedaan Hidup Kekal dan hidup fana, baca: “Jika Yesus Allah, Mengapa Bisa Mati?).

 

Keterangan Kutipan #2

“Kuasa jahat itu telah diperkuat untuk berabad-abad lamanya, dan penyerahan umat manusia kepada tawanan setan ini sangat menakjubkan. Dosa dapat dilawan dan dikalahkan hanya melalui agen perkasa yang kuat dari Pribadi Ketiga dalam Keallahan, yang akan datang dengan kekuatan yang tidak dimodifikasi, tetapi dalam kepenuhan kuasa Ilahi.” (DA hal. 671 par.2).

Apa maksud Ny. White dengan frase “Pribadi Ketiga?” Tulisan beliau dalam buku yang sama menjelaskan maksud beliau sendiri:

“Penolong itu disebut “Roh Kebenaran.” Tugasnya adalah untuk menjelaskan dan memelihara kebenaran. Pertama-tama, Dia diam di dalam hati sebagai Roh Kebenaran, dengan demikian Dia menjadi Penolong/Penghibur. Ada rasa nyaman dan damai dalam kebenaran, tetapi tak ada damai sejati atau rasa nyaman yang didapati di dalam kebohongan……. Oleh karena Roh Kebenaran yang bekerja melalui Firman Allah itulah, maka Kristus menarik umat pilihan-Nya kepada diri-Nya.” DA hal. 671. Par.1.

Menurut beliau, Penolong atau Penghibur itu adalah Kristus Sendiri, yang disebut juga Kebenaran atau Roh Kebenaran, sesuai dengan kata-kata Yesus yang tertulis dalam Yohanes 14:6: “Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Dapat dilihat bahwa Ny. White mengajarkan bahwa Penolong itu adalah Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Roh Kebenaran adalah Kristus Yesus sendiri. Hal ini dapat juga dapat dilihat dalam paragraf yang sama, jika saja kita mengutip paragraf itu secara keseluruhan:

“Dalam menjelaskan kepada para murid-Nya tentang pekerjaan dari Roh Kudus, Yesus berusaha untuk menginspirasikan mereka dengan kegembiraan dan pengharapan sama yang telah menginspirasikan Diri-Nya. Dia senang karena pertolongan yang berlimpah yang telah disediakan-Nya untuk gereja-Nya. Roh Kudus itu adalah pemberian terbesar dari semua pemberian yang dapat Dia anugerahka dari Bapa-Nya untuk meninggikan derajat umat-umat-Nya. Roh itu diberikan sebagai alat regenerasi, dan tanpa hal ini, pengorbanan Kristus akan sia-sia. “Kuasa jahat itu telah diperkuat untuk berabad-abad lamanya, dan penyerahan umat manusia kepada tawanan setan ini sangat menakjubkan. Dosa dapat dilawan dan dikalahkan hanya melalui agen perkasa yang kuat dari Pribadi Ketiga dalam Keallahan, yang akan datang dengan kekuatan yang tidak dimodifikasi, tetapi dalam kepenuhan kuasa Ilahi.” Oleh karena Roh itulah hati menjadi murni. Melalui Roh itulah orang yang percaya menjadi bagian dari hakikat Ilahi. Kristus memberikan Roh-Nya sebagai suatu kuasa Ilahi untuk mengalahkan segala kecondongan jahat yang diwarisi dan dikembangkan, dan untuk menanamkan karakter-Nya sendiri dalam Gereja-Nya.” DA hal. 671 par.2.

Dapatkah anda melihat bahwa yang dimaksud dengan Pribadi Ketiga dalam Ke-Allahan itu adalah kuasa Ilahi atau Karakter Ilahi Kristus sendiri?. Kuasa Ilahi Kristus yang sama, yang kuat-perkasa dan tidak berubah (tidak dimodifikasi) akan diberikan langsung dari Bapa via Kristus kepada umat-Nya agar umat-umat juga memiliki kuasa yang sama dalam melawan roh jahat. Hanya kuasa Ilahi Kristus yang sudah TERBUKTI dapat mengalahkan Setan. Pribadi ketiga itu bukan makhluk lain, tapi Kristus sendiri dalam bentuk pribadi/kepribadian yang lain yaitu bentuk Ilahi. Pribadi Ilahi-Nya itu disebut Roh. Karakter dari Roh Ilahi itu kudus. Jadi, Roh Kudus adalah pribadi Ilahi Kristus sendiri. Dalam inkarnasi-Nya, Yesus Kristus memiliki 2 bentuk pribadi/kepribadian atau karakter. Yang pertama adalah pribadi manusia, yang kedua adalah pribadi Ilahi. Pribadi manusia-Nya dapat dilihat oleh mata manusia secara fisik. Pribadi Ilahi-Nya tidak terlihat oleh mata manusia.

Di halaman yang sama, sebelum kutipan #2 itu, Yesus sudah menerangkan siapa Roh Kudus yang Dia maksudkan:

“Murid-murid masih belum mengerti perkataan-Nya dalam arti rohaninya. Dan sekali lagi Ia menjelaskan maksud-Nya. Oleh Roh, kata-Nya, Ia akan menunjukkan diri-Nya kepada mereka.”KSZ2 312.1.

Kata menunjukkan dalam kutipan ini, diterjemahkan dari kata Inggeris “manifest” yang juga berarti mewujudkan, menampakkan, dsb. Melalui Roh, Yesus sendiri akan mewujudkan diri-Nya Sendiri; yaitu karakter Ilahi-Nya atau sifat Ke-Allahan-Nya di dalami hati para pengikut-Nya. Dia tidak pernah bermaksud untuk mengirimkan makhluk lain selain diri-Nya sendiri dalam bentuk lain-Nya,  yaitu bentuk Roh Ke-Ilahian-Nya. (Untuk pendalaman, silahkan baca: “Roh Kudus, Pribadi ketiga Dan Omnipresent”, “Siapa Dalam Kamu: Kristus atau Oknum Roh?” dan “Kemanusiaan Kristus”).


Kutipan-Kutipan Lain Yang Perlu Dipelajari
(
Dari Terjemahan IPH)

Berikut adalah kutipan-kutipan dari buku yang sama untuk anda pelajari secara langsung:

“Tetapi beralih dari semua gambaran yang lebih kecil itu, kita memandang Allah dalam diri Yesus. Oleh memandang kepada Yesus, kita melihat bahwa memberi itu adalah kemuliaan Allah kita “Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri,” kata Yesus, “Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa.” “Tetapi Aku tidak mencari hormat bagi-Ku,” melainkan kemuliaan bagi Dia yang mengutus Aku. Yoh. 8:28; 6:57; 8:50,7:8. Dalam perkataan ini dikemukakan azas utama yang menjadi hukum hidup bagi semesta alam. Segala sesuatu ditrima Kristus dari Allah tetapi Ia menerima untuk kemudian memberi. Demikianlah di istana surga, dalam pelayanan-Nya kepada makhluk; oleh Putera yang kekasih itu, hidup Bapa mengalir kepada sekaliannya; melalui Putera itu, hidup tersebut kembali pula dalam rupa puji-pujian dan pelayanan gembira, gelombang kasih yang meluap-luap, kepada Sumber besar dari semuanya. Dengan demikian melalui Kristus lengkaplah peredaran segala kebajikan yang membayangkan sifat Penganugerah besar itu, yang mana ialah hukum hidup.” KSZ1 15.2.

Perhatikan bahwa dalam kutipan di atas, Ny. White menjelaskan azas atau landasan dasar dari hukum di seluruh jagad raya yaitu: Hukum Kehidupan. Landasan itu adalah: Hidup itu berasal dari satu-satunya SUMBER HIDUP yaitu Allah Bapa yang dialirkan melalui Kristus kepada semua makhluk hidup. Sebaliknya, hidup itu mengalir kembali kepada Bapa via Kristus saat makhluk ciptaan-Nya memuji Allah dengan ucapan syukur mereka.

“Angin terdengar di antara cabang-cabang pohon menggersak dedaunan dan bunga-bungaan; naun agin itu tidak kelihatan, dan tiada seorangpun mengetahui dari mana datangnya, atau ke mana perginya. Demikialah halnya dengan pekerjaan Roh Kudus di dalam hati. Tak ada hal yang dapat menjelaskannya lebih jelas daripada gerakan angin. Seorang boleh jadi tidak dapat menyebutkan waktu atau tempat yang tepat, atau mengingat kembali semua keadaan dalam proses pertobatan; tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa ia tidak bertobat. Dengan alat yang tidak nampak seperti angin, Kristus selalu bekerja di dalam hati. Sedikit demi sedikit, dengan tidak disadari oleh si penerima, kesan-kesan ditanamkan yang berlanjut kepada menarik jiwa itu kepada Kristus…” KSZ1 172.3.

Kutipan di atas diambil dari Bab 17, yang berjudul: “Nikodemus”. Dalam cerita Nikodemus ini, Yesus mengumpamakan pekerjaan Roh Kudus dengan angin. Ny. White kemudian menerangkan bahwa; dengan cara yang sama itu, seperti hembusan angin yang tidak tampak oleh mata manusia, demikianlah Kristus bekerja dalam hati kita. Perhatikan bahwa Roh Kudus itu tidak digambarkan oleh beliau sebagai seorang makhluk lain yang berbeda dari Kristus, melainkan Kristus sendiri di dalam bentuk lain yang tak terlihat.

“Dengan dicurahkan-Nya Roh Kudus pada hari Pentakosta, beribu-ribu orang akan ditobatkan dalam sehari. Ini adalah hasil penaburan Kristus, panen pekerjaan-Nya.” KSZ1 194.2.

Perhatikan bahwa Roh Kudus itu dicurahkan. Jika Roh Kudus adalah pribadi dalam arti seorang makhluk hidup lain, tidak mungkin makhluk hidup dicurahkan, melainkan diutus, sama seperti Kristus yang adalah makhluk pribadi, diutus oleh Bapa sebagai pemberian-Nya kepada dunia kita. Ny. White menerangkan selanjutnya bahwa hasil pekerjaan Roh Kudus itu adalah hasil pekerjaan Kristus, bukan makhluk lain.

Roh Kehidupan di dalam Kristus Yesus, “Kuasa kebangkitan-Nya,” membebaskan manusia dari “hukum dosa dan mati itu,” Flp. 3:10; Rm. 8:2. Kerajaan kejahatan diruntuhkan, dan melalui iman jiwa dipelihara dari dosa. Ia yang membuka hatinya bagi Roh Kristus akan mendapat bagian dalam kuasa yang hebat itu yang akan membangkitkan tubuhnya dari dalam kubur.” KSZ1 216.2.

Kutipan ini mengatakan bahwa Roh Kehidupan ada dalam Kristus, yang beliau sebut Roh Kristus. Hanya Kristus-lah yang dapat membangkitkan. Dengan kata lain, tidak ada makhluk lain yang memiliki roh kebangkitan selain Yesus Kristus. Masih ingat azas hukum kehidupan yang barlaku untuk seluruh jagad raya? Bapa adalah satu-satunya sumber hidup dan Kristus adalah satu-satunya saluran hidup Bapa (1 Korintus 8:6). Jadi, Roh Kristus = Roh Kebangkitan = Roh Kehidupan = Roh Kudus.

“Melalui hamba-hamba-Nya, Allah merencanakan bahwa orang sakit, orang malang, orang yang dikuasai oleh roh-roh jahat, akan mendengar suara-Nya. Melalui wakil-wakil-Nyalah, Dia ingin menjadi Penghibur seperti yang pernah dikenal dunia.” KSZ1 377.2.

Dalam kutipan di atas yang diambil dari bab 37: “Para Evangelis Yang Pertama” tentang para murid Kristus mula-mula, Ny. White menulis bahwa Kristus ingin agar melalui hamba-hamba-Nya, Kristus dapat menjadi Penghibur dunia. (Catatan: kata bercetak miring “Dia” dalam kutipan di atas adalah tambahan saya, sesuai dengan tulisan asli Ny. White dalam bahasa Inggeris). Kita dapat melihat di sini bahwa Kristus adalah Penghibur  itu, seperti yang tertulis dalam Yohanes 14:16,26; 15:26; 16:7. (Untuk pendalaman, baca: “Identitas Penolong Dalam Kitab Yohanes” dan “Identitas Penghibur Menurut Roh Nubuat”)

Kehidupan dapat memberikan pengaruh yang menyelamatkan kepada dunia. Kekuatan dan efisiensi dalam membina kerajaan-Ku, kata Yesus, bergantung pada penerimaanmu akan Roh-Ku. Engkau harus mengambil bagian dari anugerah-Ku, agar menjadi bau kehidupan menuju hidup.” KSZ2 51.2.

“Perkataan Kristus ialah roh dan hidup adanya. Bila menerimanya, kamu menerima hidup Pokok Anggur itu. Kamu hidup “dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Mat. 4:4. Hidup Kristus di dalam kamu menghasilkan buah-buah yang sama seperti yang di dalam Dia. Oleh hidup dalam Kristus, berpaut pada Kristus, dipelihara oleh Kristus mengambil makanan dan Kristus, kamu berbuah sama dengan Kristus.” KSZ2 321.1.

Roh Kudus merupakan napas kehidupan rohani di dalam jiwa. Karunia Roh merupakan karunia hidup Kristus, Hal itu memenuhi si penerima dengan sifat-sifat Kristus. Hanya mereka yang diajar Allah dengan jalan demikian, mereka yang memiliki pekerjaan Roh di dalam batin, dan yang dalam hidupnya kehidupan Kristus ditunjukkan, akan berdiri sebagai orang-orang yang mewakili, untuk melayani guna kepentingan jemaat.’ KSZ2 458.2.

“Semua orang yang menyerahkan jiwa, tubuh dan roh kepada Allah akan senantiasa menerima karunia kuasa jasmani dan pikiran. Persediaan surga yang tidak habis-habisnya adalah tanpa batas. Kristus memberi mereka napas Roh-Nya sendiri, hidup dari kehidupan-Nya sendiri. Roh Kudus mengeluarkan kuasanya yang tertinggi untuk bekerja dalam hati dan pikiran”. KSZ2 485.1.

Di sini dapat dilihat bahwa Ny. White menandaskan berulang kali akan azas dasar dari hukum kehidupan. Hidup adalah Roh. Hidup Kristus adalah Roh Kudus. Roh itulah yang membangkitkan dan menyelamatkan. Syarat untuk memiliki hidup tergantung atas penerimaan kita akan ROH KRISTUS. Jika anda menerima roh dari oknum lain selain oknum Kristus, maka hidup kekal itu tidak akan anda miliki sebab kebangkitan dan hidup hanya didapatkan dalam satu-satunya saluran roh itu, yaitu Kristus - Yohanes 14:6. (Untuk pendalaman, baca: “Siapa Dalam Kamu: Kristus atau Oknum Roh?).


Kristus Adalah Anak Lahir Bapa

Berulang kali Ny. White menulis bahwa Yesus Kristus adalah Anak yang benar-benar lahir dari Bapa. Ajaran ini bertentangan dengan ajaran Trinitas yang mengatakan bahwa Yesus hanya berperan sebagai Anak Bapa dalam rencana keselamatan manusia. Dengan kata lain, Trinitas mengajarkan bahwa Yesus tidak pernah lahir/keluar dari dalam tubuh Bapa. Hal ini menolak apa yang tertulis dalam Yohanes 1:1, bahwa Yesus adalah Firman Allah. Ny. White menerangkan bahwa Firman itu, keluar atau lahir dari Allah Bapa. Silahkan simak sendiri kutipan-kutipan berikut:

“Oleh datang tinggal bersama kita, Yesus harus menyatakan Allah baik kepada umat manusia maupun kepada segala malaikat. Ialah Firman Allah, buah pikiran Allah yang diperdengarkan.” KSZ1 13.2.

“Rencana penebusan kita bukanlah suatu buah pikiran yang lahir belakangan, suatu rencana yang dirumuska sesudah Adam berdosa….
Sejak mula pertama, Allah dan Kristus sudah mengetahui kemurtadan Setan, dan kejatuhan manusia oleh kuasa tipu daya pendurhaka itu…
Sungguh besar kasih-Nya bagi dunia ini sehingga dijanjikan-Nya memberikan Anak lahir-Nya yang tunggal, “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan berolah hidup yang kekal.” Yoh. 3:16. KSZ1 16.2.

“Untuk memberi kita kepastian tentang janji perdamaian-Nya yang tidak terubah itu, Allah mengaruniakan Anak lahir-Nya yang tunggal itu untuk menjadi anggota keluarga umat manusia, untuk selama-lamanya memiliki sifat kemanusiaan-Nya.” KSZ1 20.2.

Catatan: Saya tambahkan kata yang bercetak miring “lahir” sesuai dengan tulisan asli bahasa Inggeris yang tidak terdapat dalam terjemahan Indonesia ini. Silahkan lihat: DA22.2.

Menerangkan tentang asal mula Yesus Kristus dalam Bab 1, Ny. White menulis bahwa Yesus adalah Firman Allah; sebagai buah pikiran Allah Bapa yang menjadi terdengar. Buah pikiran Bapa itu keluar dalam bentuk Firman yang lahir dari dalam pikiran Bapa dan menjadi makhluk lain disamping Bapa. Yesus adalah gambar wujud Bapa (Ibrani 1:3) yang dapat dilihat dan dapat didengar oleh semua makhluk ciptaan di Alam semesta. Perhatikan bahwa hanya Allah dan Kristus yang mengetahui kejatuhan Setan sejak semula. Tidak ada makhluk lain. Poin penting lain di sini adalah: Kristus sudah disebut sebagai Anak lahir Bapa bahkan sebelum kejatuhan Lusifer, yang berarti jauh sebelum inkarnasi Kristus di Betlehem. (Untuk pendalaman, baca: “Kristus Dilahirkan Bukan Diciptakan”, “Yesus Kristus adalah Allah” dan Diperanakkan/Begotten”).

Penutup

Saya tidak mendapati bahwa Ny. White mengajarkan teori Trinitas dalam buku “Kerinduan Segala Zaman” ini. Dengan membandingkan semua tulisan dari buku yang sama, pengertian yang saya dapati adalah; yang beliau maksudkan dengan pribadi ketiga dalam Ke-Allahan itu bukan oknum lain, melainkan pribadi Ke-Allahan Kristus yang lain dan berbeda dengan pribadi Kemanusiaan-Nya. Pribadi kemanusiaan Kristus sifatnya berbentuk fisik, tidak dapat masuk dan diam dalam hati umat-Nya. Namun pribadi Ke-Allahan-Nya, mempunyai sifat Roh, dengan demikian Roh itu dapat masuk dan diam dalam hati kita. Roh bahkan sanggup hadir dalam hati semua umat percaya dalam waktu bersamaan. Kristus dalam pribadi Ilahi-Nya yang bersifat Roh adalah Omnipresens. Roh ini berasal dari Bapa sebagai sumber, dan disalurkan kepada semua umat yang percaya. Itu sebabnya Kristus disebut Mediator antara Bapa dan manusia.


Yolanda Kalalo-Lawton
www.agapekasih.org
5 Februari 2022