Sebagai seorang yang lahir dalam keluarga pendeta Advent (Gereja MAHK) yang sebagian besar masa sekolah dihabiskan di sekolah Advent, saya tidak pernah mempertanyakan semua doktrin yang ditanamkan pada diri saya sejak kecil, termasuk doktrin Trinitas. Apa saja yang diajarkan almarhum ayah, pikir saya, pasti itu benar.
“Apakah anda percaya Trinitas?” pertanyaan ini lazim ditanyakan dalam pengukuran tingkat keortodoksian Kekristenan. Tapi apabila pertanyaan ini benar-benar dimengerti, anda mungkin akan kaget dengan jawabannya. Banyak orang berpikir bahwa jika seseorang percaya kepada Bapa, Anak dan Roh Kudus, maka dia percaya pada Trinitas. Tetapi sebenarnya ada banyak yang percaya kepada Bapa, Anak dan Roh Kudus, tetapi tidak percaya pada Trinitas, walaupun ada pengecualian bagi sebagian di antara mereka. Trinitas mempunyai arti yang lebih luas daripada sekedar percaya kepada Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Allah menciptakan umat manusia dengan keinginan alamiah untuk beribadah. Ke bagian dunia mana saja kamu pergi, bahkan ke tempat suku terpencil di Afrika, kamu akan dapati bahwa mereka suka beribadah. Ibadah adalah sesuatu yang berkaitan dengan kepercayaan bahwa ada Seorang Allah yang mengisi suatu tempat kosong dalam hidup seorang manusia.
Ada suatu waktu dimana semua ciptaan Allah hidup harmonis dengan sang Pencipta. Setiap orang mengerti akan kasih Allah yang agung bagi mereka. Waktu itu, tidak ada pertanyaan dalam pikiran seorang makhlukpun tentang kebaikan dan ketulusan Allah. Namun, keharmonisan dan kedamaian ini segera akan hancur dengan timbulnya dosa di hati Lusifer, yang sekarang kita sebut Setan.
“Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari kehadiran-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, lihatlah, Engkaupun ada di sana.” Mazmur 139:7 (KJV).
Menanggapi pertanyaan pembaca, berikut adalah tanggapan lanjutan sehubungan dengan ajaran dari pergerakan Tongkat Gembala atau disebut juga Advent Davidian.
Salah satu tuduhan kepada kami yang tidak percaya pada doktrin Trinitas adalah, bahwa kami tidak percaya Kristus adalah Allah. Tentu saja kami percaya bahwa Yesus adalah Allah!
Makhluk pertama yang menanamkan bibit dosa adalah Lusifer, seorang malaikat, anak Allah melalui ciptaan, yang kepadanya telah diberi kedudukan tertinggi di antara malaikat-malaikat ciptaan Tuhan yang lain. Dia diciptakan sempurna dan tanpa dosa (Yehezkiel 28:17). Hal yang perlu diperhatikan, dosa-dosa Lusifer tidak terdapat dalam hukum taurat Musa:
Kuasa iman yang membawa kemenangan yang terdapat dalam ayat-ayat lain dalam Kitab Suci, sangat praktis untuk dimengerti. Pertama, kita harus mengerti bahwa orang berdosa adalah hamba dosa. Kristus berkata, “Setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.” Yohanes 8:34.
Alkitab berkata, “orang benar akan hidup oleh iman.” Kebenaran Allah itu “nyata dalam iman yang menuntun kepada iman” Roma 1:17. Tak ada yang lebih baik yang dapat mengilustrasikan bagaimana pekerjaan iman daripada contoh-contoh yang tertulis dalam Kitab Suci sebagai pelajaran bagi kita “supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.” Roma 15:4. Pertama-tama, kita akan melihat peristiwa penting yang tertulis dalam 2 Tawarikh 20:2. Pembaca diajak untuk mempelajari peristiwa ini dengan membuka Alkitab masing-masing.
Banyak orang ragu memulai pelayanan untuk Tuhan, sebab mereka takut bahwa Allah tidak akan menerima mereka. Ribuan orang yang sudah bertahun-tahun mengaku sebagai pengikut Kristus, masih saja ragu akan penerimaan Allah bagi mereka. Untuk itulah saya menulis bab ini. Saya tidak akan membingungkan pikiran mereka dengan berspekulasi, tetapi saya akan berusaha untuk memberikan jaminan pasti dari firman Allah.